Siapkan Diri Hadapi Bulan Suci

| Kamis, Juli 12, 2012 | | 0 komentar
Assalamu'alaykum Warrahmatullah Wabarakatuh ..... Wah ngga terasa ya ternyata bentar lagi Bulan Ramadhan, padahal perasaan baru aja puasa kemarin-kemarin, eh udah mau puasa lagi, sobat muslim senang kan kalo lagi bulan ramadhan?? Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda, "Barangsiapa yang senang dengan datangnya bulan Ramadhan (karena iman dan Allah), maka diharamkan jasadnya masuk ke dalam api neraka". Wah hebat kan? makanya kita harus senang menyambut kedatangan bulan suci ramadhani, dan untuk mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan untuk menghadapi bulan ini marilah kita simak artikel ini lebih dalam


Kapan Bulan Suci Ramadhani Tiba??

Tanggal 1 Ramadhani 1433 H diperkirakan bertepatan dengan 19 Juli 2012 atau 20 Juli 2012, perbedaan ini terjadi karena penetapan yang dilakukan dengan menggunakan 2 metode, yaitu Hisab dan Rukyat, Hisab adalah metode matematis dan astronomis untuk menentukan dimulainya awal bulan suci Ramadhani, Sedangkan Rukyat adalah metode mengamati bulan sabit yang pertama kali muncul setelah ijtimak atau yang biasa dikenal dengan mana hilal. Sebenarnya kedua metode ini benar,hanya saja keterbatasan Ilmu pengetahuan dan pandangan manusia yang menyebabkan terjadinya perbedaan tersebut

Apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum Ramadhan??


Untuk mengetahui apa-apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum menyambut datangnya Puasa Ramadhani mari kita lihat Syarat Wajib, Syarat Syah Puasa, Rukun Puasa dan Sunah-sunahnya dulu. Yang pertama marilah kita bahas Syarat Syah Puasa dulu.

Syarat Wajib Puasa
  • Beragama Islam
  • Baligh (telah mencapai umur dewasa)
  • Berakal
  • Berupaya untuk mengerjakannya.
  • Sehat
  • Tidak musafir
Syarat Syah Puasa. (Syafi'iyah)
  • Islam
    Pasti sobat semua disini udah memenuhi syarat yang pertama ini, hihi, kalo belum masa sih mau baca sampe sejauh ini. Nah tapi walau udah Islam tapi jangan cuma Islam di KTP doang, ngaku islam tapi shalat ngga pernah, Ngaku islam tapi ngga ngejalanin Sunah Rasul, Ngaku islam eh kok Durhaka ke Ortu,Ckckckcck Naudzubillahimindzalik.
  • Berakal
    Nah untuk syarat yang ini maksudnya kita itu sadar diri, kenal diri, dan tau apa yang kita lakukan. Alias ngga Gila, hehe, masa sih orang gila bisa mainan kompi sambil baca artikel ini. hehe. Jadi Contreng lagi buat Syarat yang ketiga. yuk lanjut ke syarat selanjutnya
  • Suci dari haid dan nifas sepanjang hari
    Ini juga penting lho sobat. nah kalo waktu sobat lagi puasa tuh eh tiba-tiba  Mimpi B*sah (Buat yang Ikhwan) dan Menstru*si (buat yang akhwat) batal deh puasa kita. Makanya kita harus jaga diri biar puasa kita Sah 
  • Dilaksanakan pada waktunya.
    Haha, untuk syarat yang ini agak lucu nih. kita dinyatakan syah puasa kalo udah waktunya sob, jadi kalo misal belum bulan suci ramadhani tapi udah puasa , nanti pahalanya bukan termasuk pahala puasa ramadhan, tapi mungkin termasuk pahala puasa sunnah sob, jadi hati hati juga ya, hehe
Rukun-Rukun Puasa
  1. Niat
    Niat untuk puasa wajib, mulai terbenamnya matahari sampai terbitnya fajar di setiap harinya. Sedangkan niat untuk puasa sunnah, sampai tergelincirnya matahari (waktu duhur).
    Niat puasa Ramadhan yang sempurna :
    نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَان هذِهِ السَّنَة ِللهِ تَعَالَى

    Saya niat mengerjakan kewajiban puasa bulan Ramadhan esok hari pada tahun ini karena Allah SWT.
  2. Meninggalkan sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbit fajar sehingga masuk matahari.
    Nah setelah itu kita wajib untuk menjauhi dan meninggalkan berbagai macam hal yang bisa membatalkan Puasa kita, beberapa hal yang dimaksud dapat membatalkan puasa adalah sebagai berikut.

    -  Masuknya sesuatu ke dalam rongga terbuka yang tembus ke bagian dalam tubuh seperti mulut, hidung, telinga dan lain-lain jika ada unsur kesengajaan, mengetahui keharamannya dan atas kehendak sendiri. Namun jika dalam keadaan lupa, tidak mengetahui keharamannya karena bodoh yang ditolerir atau dipaksa, maka puasanya tetap sah.

    - Murtad, sekalipun masuk islam seketika.
    - Haid, nifas dan melahirkan sekalipun sebentar.
    - Gila meskipun sebentar.
    - Pingsan dan mabuk sehari penuh. Jika masih ada kesadaran sekalipun sebentar, tetap sah.
    - Bersetubuh dengan sengaja dan mengetahui keharamannya.
    - Mengeluarkan mani dengan sengaja, seperti dengan tangan atau dengan menyentuh istrinya tanpa  penghalang.
    - Muntah dengan sengaja.
Sunat Berpuasa
  1. Mengakhirkan Sahur
    Disunnahkan bagi orang yang hendak berpuasa untuk makan sahur. Al Khottobi mengatakan bahwa makan sahur merupakan tanda bahwa agama Islam selalu mendatangkan kemudahan dan tidak mempersulit.Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

    مَنْ أَرَادَ أَنْ يَصُومَ فَلْيَتَسَحَّرْ بِشَىْءٍ  

    “Barangsiapa ingin berpuasa, maka hendaklah dia bersahur.”
    Nabi kita Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan demikian karena di dalam sahur terdapat keberkahan. Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

    تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً 
    “Makan sahurlah karena sesungguhnya pada sahur itu terdapat berkah.”
    An Nawawi Rahimahullah mengatakan, “Karena dengan makan sahur akan semakin kuat melaksanakan puasa.”
  2. Menyegerakan berbuka
    Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ 
    “Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.”

    Dalam hadits yang lain disebutkan,

    لَا تَزَالُ أُمَّتِى عَلَى سُنَّتِى مَا لَمْ تَنْتَظِرْ بِفِطْرِهَا النُجُوْمَ 
    “Umatku akan senantiasa berada di atas sunnahku (ajaranku) selama tidak menunggu munculnya bintang untuk berbuka puasa.”

    Nabi kita Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa sebelum menunaikan shalat maghrib dan bukanlah menunggu hingga shalat maghrib selesai dikerjakan. Inilah contoh dan akhlaq dari suri tauladan kita Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
  3. Berbuka dengan kurma jika mudah diperoleh atau dengan air.
    Dalilnya adalah hadits yang disebutkan di atas dari Anas. Hadits tersebut menunjukkan bahwa ketika berbuka disunnahkan pula untuk berbuka dengan kurma atau dengan air. Jika tidak mendapati kurma, bisa digantikan dengan makan yang manis-manis. Di antara ulama ada yang menjelaskan bahwa dengan makan yang manis-manis (semacam kurma) ketika berbuka itu akan memulihkan kekuatan, sedangkan meminum air akan menyucikan.
  4. Berdo’a ketika berbuka
    Perlu diketahui bersama bahwa ketika berbuka puasa adalah salah satu waktu terkabulnya do’a. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ 
    “Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do’a orang yang terdzolimi.”
  5. Memberi makan pada orang yang berbuka.
    Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا 
    “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.”
  6. Lebih banyak berderma dan beribadah di bulan Ramadhan
    Dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,
    كَانَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - أَجْوَدَ النَّاسِ بِالْخَيْرِ ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِى رَمَضَانَ ، حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ ، وَكَانَ جِبْرِيلُ - عَلَيْهِ السَّلاَمُ - يَلْقَاهُ كُلَّ لَيْلَةٍ فِى رَمَضَانَ حَتَّى يَنْسَلِخَ ، يَعْرِضُ عَلَيْهِ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - الْقُرْآنَ ، فَإِذَا لَقِيَهُ جِبْرِيلُ - عَلَيْهِ السَّلاَمُ - كَانَ أَجْوَدَ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
    “Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang paling gemar melakukan kebaikan. Kedermawanan (kebaikan) yang beliau lakukan lebih lagi di bulan Ramadhan yaitu ketika Jibril ‘alaihis salam menemui beliau. Jibril ‘alaihis salam datang menemui beliau pada setiap malam di bulan Ramadhan (untuk membacakan Al Qur'an) hingga Al Qur'an selesai dibacakan untuk Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Apabila Jibril ‘alaihi salam datang menemuinya, beliau adalah orang yang lebih cepat dalam kebaikan dari angin yang berhembus.”
Ya mungkin cuma itu yang bisa dibagikan, hehe, kurang ilmu sih, bagi yang mau kritik dan saran silahkan komentar dibawah. Terimakasih

Afwan .. Syukron Katsiron ...
Assalamu'alaykum Warrahmatullah Wabarakatuh

Referensi :
  • Mbah Google
  • Al Hadits
  • Rumaysho.com